Senin, 26 November 2012

Buka Mata Tentang Palestina

JAKARTA, PedomanNEWS.com – Tidak banyak yang tahu bahwa persentase terbesar penduduk di Palestina adalah penganut yahudi bukan muslim atau nasrani yang selama ini dikenal. Hal ini disampaikan oleh Duta besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi ketika ditemui dalam seminar memperingati Hari Internasional Solidaritas untuk Palestina yang berlangsung di Auditorium Yustinus Universitas Atmadjaya, Jakarta Rabu (30/11/2011)

Di Palestina 50% penduduknya beragama Yahudi dan sisanya beragama Kristen dan Muslim yang berada di daerah Tepi Barat dan Yerusalem.” Ujarnya.

Mehdawi juga heran dengan beberapa orang dan kelompok yang selalu berteriak “alahu akbar” mendukung Palestina dan mengutuk Israel tetapi mereka tidak tahu permasalahannya yang terjadi di Palestina,

“Saya bingung dan heran dengan isu dan teriakan “alahu akbar” dari orang-orang terhadap yang terjadi antara Palestina dan Israel padahal mereka tidak tahu apa-apa dan tidak ada peran sama sekali untuk membantu kami, nol besar.” Ungkapnya

Terkait dengan Indonesia, Palestina membutuhkan bantuan dari Indonesia karena dengan pengalamannya dalam politik dan demokrasi serta sejarah perjuangan mereka selama 350 tahun.

Tanggal 29 November oleh PBB ditetapkan sebagai Hari Internasional Solidaritas terhadap Palestina pada Sidang Umum PBB 12 Desember 1979. Tanggal ini dipilih karena pada 29 November 1947 PBB menerapkan resolusi 181 (II) atau yang dikenal dengan nama Partition Resolution.

Resolusi ini mengatur pembagian Palestina menjadi dua, negara Yahudi dan negara Arab, dengan Yerusalem sebagai corpus separatum kedua wilayah. Namun, hanya satu negara yang lahir dari resolusi ini, yaitu Israel. Sementara Palestina masih diragukan kedaulatannya, bahkan oleh PBB sekalipun.

Senin, 05 November 2012

KECELAKAAN BANYUMAS: Rem Bus Blong, 5 Nyawa Melayang



 
Kapolres Banyumas, AKBP Dwiyono mengecek bus PO RHJ pagi ini di Satlantas Banyumas. Bus diduga rem blong.

JOGJA—Di duga rem blong di turunan,bus Raharja bernopol AB 2586 AC seruduk satu mobil, motor hingga bus masuk ke dalam pekarangan rumah, Minggu (11/4) di jalan Raya Baturaden KM 9, Rempoah, Banyumas, Jawa Tengah. Akibat kejadian ini, lima orang tewas ditempat.
Kasatlantas Polres Banyumas, AKP Chalid Mawar memaparkan kejadian terjadi sekitar pukul 16.30. Pada saat itu,kondisi cuaca cukup bagus karena tidak hujan, jalan cukup terang, dan jalan lumayan ramai. Akan tetapi, bus Raharja yang membawa 15 orang penumpang mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melaju tak terkendali di saat jalan turunan lepas dari objek wisata Baturaden.
Di duga karena rem bus blong, bus melaju lepas kendali saat melewati jalananan turunan yang memiliki kemiringan sekitar 20 derajat hingga menabrak sebuah mobil Isuzu Panther bernopol R8569 SB.
“Dugaan sementara rem bus blong,” ungkap Chalid, Minggu (11/4/2012) kepada Harian Jogja.
Chalid menambahkan, efek benturan bus langsung mengakibatkan mobil Panther yang juga tertabrak itu kemudian berubah arah hingga menabrak motor Yamaha Mio dengan nopol R4986JA yang berada di dekatnya.
Sedangkan bus dalam kondisi tak terkendali, lantas membanting stir ke arah kanan dan menabrak sebuah motor merk Mio dan akhirnya berujung bus masuk ke pekarangan rumah warga.
“Lima orang tewas ditempat karena kejadian ini,” jelasnya.
Akibat kejadian ini, lima orang tewas seketika di tempat, yakni seorang sopir bus Kuswandi, dua penumpang bus Novilia Lutviatul (Mahasiswa Undip) dan Esti Nuhaima Sakia (Mahasiswa Undip), satu orang pengendara Mio Ari Permadi serta pembonceng motor Revo yang belum terindentivikasi.
Sedangkan 15 orang lainnya mengalami luka berat, yakni pengemudi mobil Panter, Sutaryo, pendaran Mio, Vira, dan 12 penumpang bus. Korban luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr Margono, Purwokerto, Banyumas,
yang berjarak sekitar 5 kilometer dari TKP.
“Kami terus melakukan upaya untuk mengevakuasi bus yang berada dipermukiman warga,” tambahnya.
Kepolisian berupaya melakukan evakuasi. Akan tetapi karena kerumunan warga,proses evakuasi mengalami sedikit kendala.
“Ditempat ini memang rawan kecelakaan karena kondisi jalan curam dan juga ramai pengendara,” tandasnya.


sumber : SoloPos